this is the place where i poured stories of my life, my thoughts, my feelings also my ideas.
there's excitement, sadness, laugh, desperate, anger, happiness, and other kind emotions.
i just hope that we can learn something..

Thursday, March 11, 2010

buntut oh buntut..

susahnya punya suami penyuka buntut sementara istrinya benci buntut.. i just hate the idea of sucking and making out with the oxtail to get the meat out of it.. tapi demi cinta, saya rela lah masak sepanci oxtail soup kesukaan suami.

sop buntut

bahan:
  • 1.5 kg buntut sapi
  • 1.5 ltr air
  • 250 gr kentang, potong-potong
  • 300 gr wortel, potong-potong
  • 3 batang seledri, ikat
  • 1 batang daun bawang, potong kasar
bumbu halus :
  • 5 butir bawang putih, bakar dengan kulitnya
  • 10 butir bawang merah, bakar dengan kulitnya
rempah-rempah :
  • 1 sdt merica bubuk
  • 1 butir biji pala
  • 5 butir cengkeh
  • 4 cm jahe, belah dan memarkan
  • 2 butir bawang putih, bakar dengan kulitnya dan memarkan
  • Garam dan penyedap rasa sesuai selera
pelengkap :
  • seledri diiris halus
  • daun bawang, iris halus
  • bawang putih goreng, remas
  • 2 buah tomat, potong 8
  • 2 jeruk nipis, iris "pipinya"
  • Sambal rawit
  • Emping goreng
  • Acar ketimun wortel
  • Kecap manis
cara masak :

  • siapkan dua panci. dalam panci pertama, didihkan air dalam jumlah yang cukup hingga buntut bisa terendam. dalam panci kedua, rebus buntut dalam air mendidih selama 5 menit, kemudian buang air rebusan itu, baru masukan 1,5 lt air mendidih dan rempah-rempah, masak di api kecil hingga mendidih dan buntut menjadi empuk, seandainya punya panci presto bisa lebih 30 menit saja.
  • kupas kulit bawang merah dan bawang putih yang sudah dibakar, haluskan, lalu di panci ke dua tumis bumbu halus hingga harum, masukkan wortel dan kentang. tambahkan air dari rebusan buntut, masak sampai mendidih, tuang ke dalam rebusan buntut dan tambahkan seledri ikat. biarkan di atas api hingga wortel dan kentang mulai matang.
  • kalau saya, sesudah wortel dan kentang matang langsung saya angkat dari panci, jadi yang tertinggal hanya si buntut yang kalau bolak balik dipanaskan pun nggak akan benyek/hancur tapi justru makin empuk dan gurih.
  • trus, berhubung sup sapi buatan saya selalu keruh karena sarat bumbu, maka saat hendak disajikan biasanya saya menyaring kuahnya supaya lebih bersih, tapi ternyata si hubby ini dasar seneng makanannya super spicy dan sarat bumbu, dia justru suka kalau kuahnya butek dan kental dengan bumbu :)

sebenarnya saya ingin belajar bikin sup buntut bakar karena dulu pernah makan sup buntut bakar yang enak tapi lupa dimana.. duh, kapan ya bisa wisata kuliner lagi?

No comments: