hari ini gw baca artikel tentang dunia fashion.. rupanya ada trend baru bahwa di europe sana orang-orang mulai concern sama kondisi para model yang kurus kering yang dianggap tidak mencerminkan gaya hidup yang gk sehat.. emang sih kapan itu gw nonton E!Channel yang tau sendiri kan isinya kehidupan seleb europe or amrik sono.. beberapa captionnya tentang supermodels, berikut skandal dan confession mereka.. beberapa di antara mereka ada yg admit bahwa perut mereka yang -bukan cembung bukan datar melainkan- cekung (it means ke dalem) itu isinya sampanye ama advil dan kalo mujur ada buah zaitun (dari martinis), while paru2nya berisi asap rokok.. ada juga yang konfess mereka jadi anoreksia ato bulimic.. hiiii.... they admit that they need to keep their body very thin or they'll be thrown out of fashion business gitu.. ya ampun, orang kok nyiksa diri gitu ya.. gw jadi inget tuh cewe2 yang suaranya berat banget krn kebanyakan stay up late utk dugem, drinking booze dan ngerokok.. yaa, i admit once i was on that stage, yang klo nanti pas umur gw sekitar 50 tahun akan gw sebut "moment's of my life"..
kembali ke para model ceking, klo mereka benar2 harus membesarkan tubuh gimana ya? rela gak sih? gw selaku penonton tipi dan pembaca majalah sih seneng2 aja klo yang ditampilin adalah "real" girls yang punya dada, pinggul dan pantat.. it's freaky loo ngeliat model2 baju yang nempel di badan2 kurus kering gitu, kaya lagi ngegantung baju aja hehe mudah2an aja para gantungan baju berjalan itu bisa ngubah pola hidup mereka jadi lebih sehat, yang makan dengan pola empat sehat lima sempurna.. and the world may be a better place.. hehe
berita lengkap:
Maaf! Tak Ada Tempat untuk Model Ceking
MADRID, Kenyataan pahit memang harus ditelan para model berbadan ceking di Madrid, Spanyol. Betapa tidak, mereka tak diperkenankan berjalan di panggung catwalk selama ia masih punya bodi krempeng.
Aturan itu mulai berlaku di ajang Madrid Fashion Week, yang akan digelar mulai 18 September mendatang. Pihak penyelenggara belum lama ini menetapkan keputusan tersebut.
Alasannya, mereka ingin ingin para model dapat membangun citra diri sebagai model yang cantik dan sehat, serta menghindari kesan krempeng dan kelihatan seperti tengkorak hidup.
"Kami ingin kesan cantik dan sehat akan menjadi trend ketimbang kesan krempeng dan seperti tengkorak," kata juru bicara penyelenggara Madrid Fashion Week.
Untuk memilih model mana saja yang layak tampil atau tidak, pihak penyelenggara akan menggunakan sistem pengukuran berdasarkan BMI (Body Mass Index).
Keinginan pihak penyelenggara tersebut ternyata memunculkan banyak reaksi.
Cathy Gould dari agen Elite Modelling New York, misalnya, menilai keputusan itu sangat aneh dan justru bisa menciptakan diskriminasi di kalangan para model. Sikap pro justru ditunjukkan Walikota Milan, Letizia Moratti. Pihaknya akan melakukan langkah yang sama seperti halnya Madrid. Pihaknya juga merasa kurang sreg, jika melihat para model tampak kelihatan seperti pesakitan.