this is the place where i poured stories of my life, my thoughts, my feelings also my ideas.
there's excitement, sadness, laugh, desperate, anger, happiness, and other kind emotions.
i just hope that we can learn something..

Tuesday, April 04, 2006

Glenda Si Pengintai Maut

gw memulai hari kerja perdana di bulan April dengan mendapat sapaan "watch out, badai glenda datang" ato "g, lu kenapa sih gak ada kerjaan bikin kota2 pada porak poranda gitu?" huhuhu, padahal dari tanggal 29/3 gw dah berdoa supaya badai glenda itu cepat hilang dan gak sampe menelan korban.. dan, to make my day more perfect gw buka email ada kiriman dari mas santos judulnya "Oh Glenda" dan "Oh Glenda lagi".. hati gw menjerit (kalo gw bilang gw gk sadarkan diri = mendramatisir)

To: susdapexiii@yahoogroups.com
From: "santos" <antwng@telkom.net>
Date: Sat, 01 Apr 2006 21:37:31 +0700
Subject: [susdapexiii] Oh Glenda

GLENDA SI PENGINTAI MAUT
Berita Lengkap

Glenda bukanlah seorang gadis yang berparas cantik nan elok sehingga banyak diperebutkan para pria. Dia bukan pula seseorang yang bisa membius setiap pria untuk diperebutkan atau dimiliki. Namun Glenda satu ini adalah sesuatu yang paling ditakuti dan bahkan kalau bisa dihindari karena dia adalah nama badai, yang sewaktu-waktu bisa menelan jiwa seseorang.

Mau bukti? Pada hari Pengerepukan (sehari sebelum Hari Raya Nyepi, Rabu, 29/3) tiga orang yang sedang bermain ombak di Pantai Legian berhasil "dimangsanya". Beruntung dua korban, Jefry L Rosoen (39) dan Robert Y Roseon (39) masih bisa diselamatkan oleh balawisata (penjaga pantai) setempat.
Namun tidak demikian dengan Enam (16). Gadis yang masih ada hubungan kerabat dengan dua korban lainnya, tidak bisa diselamatkan oleh tim balawisata sehingga harus menemui ajalnya akibat keganasan badai Glenda.
"Saya sangat terpukul dan sedih karena saya tidak bisa menyelamatkan nyawa gadis itu. Saya baru tahu kalau ada korban lagi setelah tubuhnya terapung dengan wajah biru," kata salah seorang balawisata, Made Suarte, dengan wajah sendu sambil menatap jauh ke pantai tempat kejadian terjadi.
Ia mengaku, dirinya semula hanya mengira hanya ada dua pria yang tenggelam akibat ditelan ombak. Sehingga setelah menolong kedua korban, dirinya bersama tim bersiap meninggalkan tepi laut untuk menuju pantai. Tapi tanpa disengaja ketika akan kembali ke pantai, dirinya melihat sesosok tubuh wanita mengapung dengan wajah membiru.
"Kalau saja saya tidak terlambat setengah menit saja atau ada yang memberitahu masih ada korban tenggelam mungkin nyawa gadis itu bisa saya selamatkan," katanya berkali-kali sambil menyesali ketidakberdayaan menyelamatkan nyawa gadis itu.
Wartawan ANTARA yang pada saat kejadian berlangsung berada di lokasi menyaksikan sendiri, pada saat itu hujan turun dengan rintik-rintik disertai dengan hembusan angin cukup kencang sehingga ombak tampak tidak bersahabat untuk diajak "bermain".
Namun keganasan ombak sepertinya tidak dipedulikan oleh sejumlah warga terutama wisatawan yang ingin menikmati keindahan Pantai Legian di samping ingin menikmati hari libur menjelang Hari Raya Suci Nyepi.
Sejumlah papan peringatan di depan pantai tertulis "Perhatian: Selalu Mandi Diantara Bendera Merah-Kuning" dalam bahasa Indonesia dan Inggris sudah tidak dipedulikan lagi oleh wisatawan. Sejumlah wisatawan tampak "menutup mata" dengan peringatan itu dan mengabaikan badai Glenda yang memang sewaktu-waktu bisa merenggut jiwa manusia.
Made Suarta mengatakan, pada saat kejadian dirinya dengan sejumlah tenaga balawisata sebenarnya sudah mengingatkan para warga yang berenang di Pantai legian untuk berhati-hati karena cuaca yang buruk disertai hujan gerimis dan angin serta ombak yang kencang.
"Kita sudah peringatkan para pengunjung untuk berhati-hati mulai dari ujung pantai sampai ke ujung pantai. Tapi tampaknya peringatan kami tidak diindahkkan sehingga terjadilah hal yang tidak kita inginkan," kata Suarta.
Ia mengakui, dasar tepi pantai di Pantai Legian memang tidak rata yaitu sedikit bergelombang dan kondisi tersebut memang sangat berbahaya bagi warga yang terseret ombak karena tidak ada pijakan untuk menghindar dari kejaran ombak. Peringatan BMG
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Wilayah III Denpasar minta kepada warga Bali untuk mewaspadai badai Glenda yang mengakibatkan hujan turun terus menerus yang bisa mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
"Munculnya badai Glenda karena ada pengaruh penguatan pada pusat tekanan, yaitu di perairan Australia tepatnya di arah barat laut," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMG Wilayah III Denpasar Sutrisno.
Hal tersebut diungkapkan sehubungan dengan terjadinya turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang melanda kota Denpasar dan sekitarnya dalam tiga hari terakhir. Menurut dia, kecepatan angin dari arah barat daya menuju barat laut masih berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Bali.
Pantauan data satelit BMG menunjukkan, kecepatan angin yang berhembus mencapai 30 knot atau sekitar 15-45 kilometer per jam yang melintasi Jatim, Bali, NTB, dan NTT.
"Akibat badai tersebut maka empat provinsi tersebut terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai angin cukup kencang," kata Sutrisno.
Peringatan tersebut terutama disampaikan kepada masyarakat yang tinggal di pesisir karena pada saat ini ombak diperkirakan akan tinggi disertai dengan angin kencang, sehingga sangat disarankan untuk tidak melaut terlebih dahulu. Adanya badai Glenda ini, tambah Sutrsino, terutama pengaruhnya terhadap Bali adalah dikhawatirkan adanya "Operkas", yaitu gumpalan awan tebal, kilat, dan badai guntur.
Kondisi ini bisa menyebabkan ombak laut menjadi cukup tinggi dan berbahaya bagi warga yang berenang di pantai, mengingat tingginya bisa mencapai satu hingga 2,5 meter di utara Bali dan di selatan Bali antara 1,5 hingga tiga meter. (
T.Ahmad Wijaya) (T.A025/B/K002/K002) 01-04-2006 20:06:59

itu baru spektrum, yang nulis mas anang (dia di bali toh, kirain dimana) gw meni gk pernah liat dosq lage ujug2 ada tulisan inih nih nih dan ini masih ada lagi, sama juga sumbernya mas santos thea too bad gw gak tau sapa penulisnya soale wong suroboyo rek..

BADAI "GLENDA" MELEMAH, AWAN CB MASIH MENUTUP WILAYAH JATIM
Berita Lengkap

Surabaya, 1/4 (ANTARA) - Meskipun badai tropis "Glenda" sudah mulai melemah bahkan segera menghilang, namun pertumbuhan awan Cumulus Nimbus (CB) diperkirakan masih meningkat di sebagian besar wilayah Jatim, utamanya Surabaya, pada pagi hari ini hingga besok pagi dan menutup awan kawasan tersebut.
Staf Ahli Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika Maritim Tanjung Perak Surabaya, Eko Prasetyo, Sabtu, mengatakan, potensi hujan terjadi pada siang menjelang sore dengan intensitas ringan hingga sedang.
Hujan, katanya, bersifat terus menerus, tapi ada jeda dan periodenya setengah hingga satu jam, khususnya di wilayah Surabaya Selatan dan Timur.
Menurut dia, arah angin masih dominan dari barat dan barat daya dengan kecepatan mencapai 45 kilometer per jam yang diprediksikan terjadi sore hari.
Angin melintas dari laut Jawa memasuki arah pantai utara bergerak ke Selatan selanjutnya ke tenggara menuju ke pusat badai Glenda di 22 Lintang Selatan dan 117 Bujur Timur.
Wilayah selatan Jatim masih berpeluang hujan mulai siang hingga sore dan malam hari dengan intensitas sedang hingga deras, periodenya 1 - 1,5 jam.
Sedangkan pasang surut yang berpotensi pada meluapnya air sungai terjadi pada pukul 12.00 - 13.00 WIB di wilayah selatan Jatim, karena tinggi pasang maksimum pada ketinggian 130 cm, demikian Eko Prasetyo. (T.S021/C/B007/B007) 01-04-2006 15:42:18

mudah2an aja badai glenda cepat kelar dan jangan menelan korban lagi, masalahnya i'm going to fly to makassar city in a couple of days jangan sampe kejebak di turbulence or else..

No comments: